Siswi SDN 1 Ampel Boyolali Diduga Jadi Korban Bullying, Vio Sari Angkat Bicara


BOYOLALI  – potretselebriti.com,- Seorang siswi kelas 1 SDN 1 Ampel di Boyolali diduga menjadi korban bullying oleh dua teman sekelasnya. Ironisnya, tindakan tersebut diduga diketahui guru kelas korban, namun hanya menegur pelaku tanpa memberikan pembinaan lebih lanjut.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban baru menceritakan peristiwa tersebut kepada orang tuanya setelah mengeluh kesakitan di bagian alat vital. Korban mengaku alat vitalnya dipukul menggunakan gagang sapu dan penggaris oleh teman-temannya di kelas.

Meski peristiwa itu sudah diketahui pihak sekolah, hingga kini belum ada langkah pembinaan terhadap pelaku maupun pemberitahuan resmi kepada orang tua korban. Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp oleh awak media pada Kamis (4/9/2025), sejumlah guru di sekolah tersebut enggan memberikan keterangan.

Mencermati hal itu, pimpinan Perusahaan Viosarinews.com, Vio Sari, SE, menyampaikan keprihatinannya terhadap kasus perundungan atau bullying di lingkungan sekolah SDN 1 Ampel. Menurutnya, permasalahan ini tidak bisa dipisahkan dari peran guru di lingkungan sekolah.

Dikatakan, jika hal itu terbukti ada perlakuan perundungan di sekolah hingga mengakibatkan gangguan psikologi dan luka fisik, setidaknya ada permohonan maaf dari guru, kemungkinan kelalaian dalam mengawasi anak didiknya, selain itu pihak guru harus mempertemukan kedua belah pihak, yaitu orang tua pelaku dan dan orang tua korban.

"Jadi kalau mengakibatkan luka fisik, agar dilakukan komunikasi antar kedua pihak, dimusyarwarahkan bersama. Jangan sampai terjadi mis komunikasi," kata Vio Sari.

Ia juga menyampaikan, terkait peristiwa perundungan, harus ada pengawasan ketat oleh guru di lingkungan sekolah, dan jangan biarkan mereka para siswa siswi melakukan perundungan kepada temannya. Kalau guru tidak mampu mengawasi penuh di sekolah, bisa berdayakan pihak eksternal untuk pengawasan," ujarnya.

Selain itu, yang terpenting adalah pola asuh orang tua.Vio Sari menekankan pentingnya komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, serta hubungan berkelanjutan antara wali murid dan pihak sekolah.

"Kita tidak bisa hanya menyalahkan anak, tetapi kita juga perlu introspeksi sebagai orang tua. Seberapa baik kita mengenal pribadi anak kita, seberapa sulit bagi mereka untuk menyampaikan kendala yang dihadapi," ujar Vio.

Ia menegaskan bahwa orang tua memiliki peran utama dalam memberikan kedisiplinan dan moralitas kepada anak. Dia menekankan betapa pentingnya menerapkan disiplin di rumah serta mengajarkan anak batasan dan penghargaan terhadap orang lain. Menurutnya, jika pola asuh orang tua optimal, situasi di sekolah akan lebih baik. 

Selain itu, Vio Sari menjelaskan bahwa pencegahan anak menjadi pelaku perundungan membutuhkan pendidikan moral, kedisiplinan, dan pendidikan agama. Ia meyakini bahwa dengan penanaman nilai-nilai agama yang baik, anak akan memiliki akhlak yang baik dan mampu menyelesaikan masalah dengan kebaikan.

Dia berharap setiap orang tua ikut berperan aktif dan merasa bertanggung jawab dalam mengatasi perilaku bullying anak.

(Oky pujianto)

Baca Juga

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama