Ditengah Hiruk Pikuk Kota Tangerang Ada Sekelompok Pribumi Yang Bernasib Tragis Luput Dari Pandangan Pemerintah

 

Tangerang. 

Potretselebriti.com-Warga Kampung pabuaran disamping bergulat dengan kerasnya hidup namun juga harus menghadapi masalah lahan yang saat ini ditempatinya. 

 Setiap hari, warga kampung pabuaran ada yang beraktivitas menanam sayuran, mencari rongsokan, kuli bangunan, sebagai pedagang dan lainnya demi mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. 

Di tengah keterbatasan dan kecemasan ada satu hal yang selalu warga pabuaran syukuri adalah masih diberikan kesehatan, dan masih bisa hidup di gubuk reot, meski kondisinya jauh dari kata layak.

Kampung Pabuaran  Kelurahan Manis Jaya Kecamatan Jatiuwung Kota Tangerang merupakan kampung kecil di pertengahan Kawasan Manis Jatake. 

Walaupun hidupnya sederhana tetap bahagia, namun semenjak tahun 2025 bulan Agustus. Kehidupan warga kampung Pabuaran kacau, semakin tidak menentu dan merasa terancam. 

Mulai dari datangnya jajaran pemerintahan Kelurahan Manis Jaya, dan  yang mengaku dari Kuasa Hukum PT Sarang Tehnik pemilik lahan yang dihuni warga kampung Pabuaran kebun. 

Mau tidak mau hampir setiap hari warga harus bergantian ronda 24 jam keliling jaga kampung, warga juga dihantui kecemasan dan ketakutan. Gimana tidak baru baru ini sudah ada 14 warga yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya dan sering datangnya kuasa hukum untuk mengusir warga. 

Warga pun setiap hari hanya pasrah dan berdoa agar kehidupannya kembali normal seperti sedia kala. Saat ini Warga kampung Pabuaran ada 51 KK lebih yang numpang hidup dilahan tersebut. 


Namun semakin kesini satu persatu warga mulai gelisah ada yang sudah membongkar gubuk reotnya sendiri, karena takut bila sampai istrinya pulang ke kampung asalnya, hingga karena ada rasa takut dan cemas banyak warga yang jatuh sakit hingga meninggal dunia. 

Warga Kampung Pabuaran memohon kepada para Dewan Pimpinan Rakyat (DPRD Kota Tangerang) , Bapak Walikota Tangerang hingga instansi terkait agar datang ditengah tengah masyarakat kampung Pabuaran untuk mendengarkan keluh kesah warga. 

Tokoh Masyarakat Kampung Pabuaran Wakir mengungkapkan ia hidup dikampung Pabuaran kebon sejak tahun 1985 untuk bercocok tanam. Namun tak berselang lama ada kejadian pembunuhan dilahan tersebut sehingga dirinya dipanggil RT, RW dan Pihak Desa maupun Pemerintah untuk menempati lahan kosong tersebut agar aman sambil berkebun. 

Namun pada tahun 1995 lahan kosong tersebut diklaim pihak sarang tehnik dengan memiliki sertifikat HGB Luas 21.701 M2. Namun hingga sekarang tidak ada satupun bangunan yang berdiri diatas lahan kosong tersebut. 



"Saya berharap pemerintah melihat jeritan masyarakat kampung Pabuaran agar ada solusi yang terbaik buat warga, " Katanya kepada wartawan. 

Lanjut Wakir, ia bersama warga lain siap pindah asal ada solusi yang terbaik, karena hampir 20 tahun lebih warga sudah tinggal di lahan tersebut. Hingga sudah ada yang punya anak maupun cucu. 

"Sekarang ada 51 lebih warga yang punya KK dan ber KTP di atas lahan tersebut, " Pungkasnya

Red. 

Baca Juga

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama